Sebelum lulus SMA pasti mulai kepikiran untuk mencari studi lanjut atau kuliah. Banyak yang sudah tahu kalo kuliah itu Sarjana atau S1, tapi belum banyak nih yang tahu tentang Vokasi. Apa sih bedanya Vokasi dan Sarjana?
Minimnya informasi mengenai berbagai jenjang pendidikan tinggi menjadikan pendidikan vokasi kurang jelas di mata masyarakat.
Pendidikan tinggi akademik (sarjana) dan pendidikan vokasi merupakan dua jenis pendidikan tinggi yang berbeda.
Yuk, simak penjelasan perbedaan antara Vokasi dan Sarjana!
Ini Perbedaan Vokasi dan Sarjana!
Pendidikan Vokasi merupakan pendidikan tinggi yang menunjang pada penguasaan keahlian terapan tertentu, meliputi program pendidikan Diploma (Diploma (diploma1/Ahli Pratama, diploma 2/Ahli Muda, diploma 3/Ahli Madya, dan diploma 4/Sarjana Terapan).
Sedangkan Pendidikan Akademik (Sarjana) merupakan pendidikan tinggi yang diarahkan terutama pada penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni tertentu, yang mencakup sarjana (S1), Magister (S2) dan doktoral (S3).
Menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan tinggi di Indonesia mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Selain itu, perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program akademik, profesi, dan/atau vokasi.
Beberapa hal yang membedakan Pendidikan Vokasi dengan Sarjana antara lain:
Apa Gelar yang Diperoleh?
Alumni pendidikan vokasi yang sudah menyelesaikan studinya bisa meraih gelar berikut:
Apa Tujuan Pendidikan Vokasi?
Pada program Pendidikan Vokasi diajarkan dan dipersiapkan untuk langsung bekerja dengan banyaknya praktik di bidang studi yang dipilih. Hal ini akan meningkatkan kemampuan dan keahlian siap kerja.
Bagaimana Kurikulum Pendidikannya?
Kurikulum sarjana bisa memperkirakan pendidikan mana yang cocok untuk kita. Perbedaan vokasi dan sarjana sangat bisa dilihat dari komposisi kurikulumnya.
Bisanya pada kurikulum akademik memiliki komposisi 70 persen praktik dan 30 persen teori saat memilih pendidikan vokasi.
Selain itu, pada program Pendidikan Vokasi juga diterapkan system pembelajaran Project Base Learning (PBL), jadi mahasiswa dapat lebih mudah memahami materi pembelajaran karena berdasarkan contoh permasalahan di lapangan.
Berapa Lama Jangka Waktu untuk Menempuh Pendidikan?
Masa studi vokasi terbilang lebih singkat dibandingkan dengan sarjana. Untuk vokasi, jangka waktu pendidikan antara 1-4 tahun tergantung jenjang yang dipilih.
Pendidikan vokasi bisa menyelesaikan studi dalam 1 tahun untuk D1, 2 tahun untuk D2, 3 tahun untuk D3, dan 4 tahun untuk D4.
Apa ada Peluang Studi Lanjut?
Untuk vokasi, setelah menyelesaikan studi D4, maka mahasiswa bisa melanjutkan studi pendidikan ke magister karena D4 sudah bergelar Sarjana Terapan, sehingga memungkinkan untuk langsung meneruskan ke S2. Untuk program sarjana kita bisa langsung meneruskan pendidikan ke jenjang magister.
Apakah Anda bercita-cita menjadi sumber daya yang siap bekerja?
Tidak ingin membuang waktu untuk menguasai keterampilan tertentu?
Ingin mendapatkan ilmu praktik yang bisa langsung diterapkan di dunia kerja?
Jika "YA", maka Pendidikan Vokasi menjadi pilihan yang strategis untuk menggapai cita-cita!
Daftar di Pendidikan Vokasi UMM sekarang juga!
(nn)